Home » Posts filed under Smartphone
Thek2
1:29 PM
CB Blogger
Indonesia
Instagram merilis fitur termutakhir bertajuk “remixing” pada Rabu (29/11/2017). Fitur tersebut memungkinkan kolaborasi antar-pengguna, di mana Anda bisa mengedit foto yang dikirim teman via direct message (DM).
Adapun pengeditan yang tersedia antara lain mencorat-coret foto dengan berbagai brush, menyisipkan stiker, atau menuliskan teks sesuka hati. Pasca pengeditan, Anda bisa mengirim kembali foto itu ke teman.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkannya? Ketika Anda menerima foto via DM, cukup tekan ikon kamera di sisi bawah antarmuka aplikasi Instagram untuk membalas alias reply.
Bidik objek apa saja untuk membalas, lantas Instagram akan mengikutsertakan foto yang sebelumnya dikirim teman secara otomatis. Hasilnya, foto yang Anda bidik akan dipakai sebagai background, sementara foto dari teman jadi pelengkap.
Anda bisa memperbesar atau memperkecil foto dari teman tersebut dan mengedit sesuai kebutuhan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs resmi Instagram.
Remixing melengkapi beberapa fitur tambahan yang dirilis Instagram baru-baru ini. Antara lain kemampuan menyematkan foto dan video lama ke Story, mengunggah Story via situs pada peramban mobile, hingga mengundang teman atau meminta diundang untuk Live.
Jika sebelumnya fitur-fitur tambahan merujuk ke penggunaan Story, maka kali ini lebih ke pengalaman mengobrol personal via DM. Diharapkan, Remixing bisa menstimulasi keaktivan pengguna berkomunikasi di ruang privat di platform Instagram.
Pembaruan ini pun dilakukan secara bertahap. Pastikan Anda telah memperbarui aplikasi Instagram di Android atau iOS. Jika belum juga menerima update, agaknya Anda harus bersabar hingga beberapa saat ke depan.

Instagram Rilis Fitur Corat-coret Foto Teman, Caranya?
Posted by Thek2 on me
Instagram merilis fitur termutakhir bertajuk “remixing” pada Rabu (29/11/2017). Fitur tersebut memungkinkan kolaborasi antar-pengguna, di mana Anda bisa mengedit foto yang dikirim teman via direct message (DM).
Adapun pengeditan yang tersedia antara lain mencorat-coret foto dengan berbagai brush, menyisipkan stiker, atau menuliskan teks sesuka hati. Pasca pengeditan, Anda bisa mengirim kembali foto itu ke teman.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkannya? Ketika Anda menerima foto via DM, cukup tekan ikon kamera di sisi bawah antarmuka aplikasi Instagram untuk membalas alias reply.
Bidik objek apa saja untuk membalas, lantas Instagram akan mengikutsertakan foto yang sebelumnya dikirim teman secara otomatis. Hasilnya, foto yang Anda bidik akan dipakai sebagai background, sementara foto dari teman jadi pelengkap.
Anda bisa memperbesar atau memperkecil foto dari teman tersebut dan mengedit sesuai kebutuhan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs resmi Instagram.
Remixing melengkapi beberapa fitur tambahan yang dirilis Instagram baru-baru ini. Antara lain kemampuan menyematkan foto dan video lama ke Story, mengunggah Story via situs pada peramban mobile, hingga mengundang teman atau meminta diundang untuk Live.
Jika sebelumnya fitur-fitur tambahan merujuk ke penggunaan Story, maka kali ini lebih ke pengalaman mengobrol personal via DM. Diharapkan, Remixing bisa menstimulasi keaktivan pengguna berkomunikasi di ruang privat di platform Instagram.
Pembaruan ini pun dilakukan secara bertahap. Pastikan Anda telah memperbarui aplikasi Instagram di Android atau iOS. Jika belum juga menerima update, agaknya Anda harus bersabar hingga beberapa saat ke depan.
![]() | ||
Selegram Rani Ramadhany melakukan selfie menggunakan smartphone Samsung Galaxy J7+ (Kompas.com) |
Salah satu layanan yang paling populer untuk dijadikan wadah unjuk gigi adalah Instagram. Pengguna Instagram yang rutin membagikan konten visual dan kemudian banyak diikuti pengguna lainnya kerap disebut “selebgram”.
Rani Ramadhany adalah salah satu selebgram yang sadar akan pentingnya mempertimbangkan estetika ketika hendak membagi foto di Instagram. Menurut dia, linimasa Instagram yang baik dibentuk dari kesatuan foto-foto yang memiliki mood dan tone seirama.
Selengkapnya, ia membagikan 7 tips menjepret foto untuk Instagram ala millenial, dalam sesi workshop Samsung Galaxy J7+ beberapa saat lalu, di Plataran Menteng, Jakarta.
Pertama, menjepret objek dekat alias near object. Rani Ramadhany mengatakan ada beberapa objek yang sebaiknya dibidik dari dekat. Misalnya makanan, kerang, bunga, dan benda-benda lainnya yang punya pesona individu.
“Untuk objek tertentu, background plain bisa membuat objek lebih menonjol,” kata dia.
Kedua, mengatur bokeh. Rany Ramadhany mengakui bahwa foto-foto kekinian kerap mengagungkan efek bokeh. Salah satu fitur yang diandalkan Galaxy J7+ bertajuk “Live Focus” memungkinkan pengguna mengatur tingkatan dan area bokeh pada suatu foto sesuka hati.
“Saya suka Live Focus di Galaxy J7+ karena bokehnya bisa di-adjust setelah mengambil foto,” Rani menuturkan.
“Biasanya dulu kalau mau bokeh harus bawa kamera yang berat, sekarang Galaxy J7+ saja sudah cukup dan muat di tas,” ia menambahkan.
Ketiga, menentukan ciri khas tone dan mood. Rani menilai tone yang sama dan konsisten untuk linimasa Instagramnya merupakan hal yang penting. Menjaga tone bisa dilakukan saat mengedit foto, sementara mood bisa dipertahankan dengan fokus pada tema Instagram yang diinginkan.
Keempat, menentukan angle yang pas. Sama seperti teori fotografi dasar, Rani mengatakan pengambilan angle sebaiknya dipatok ke satu objek yang ingin difokuskan. Jangan fokus ke banyak objek, sebab less is more.
Kelima, mengontrol pemakaian zoom. Menurut Rani, ada objek-objek tertentu yang sulit dijepret dari dekat sehingga zoom akan sangat membantu. Kendati demikian, sebaiknya foto di Instagram tidak dijepret dengan zoom yang berlebihan karena resolusinya bakal turun dan pecah.
Keenam, menyisipkan video yang bercerita. Menjepret foto di Instagram dengan konsisten bisa membuat linimasa menjadi apik. Namun, di era perkembangan video, ada baiknya menyisipkan pula konten visual bergerak pada linimasa Instagram.
“Di Samsung Galaxy 7+ ini, perekaman videonya sudah berkualitas dan bisa diandalkan untuk diunggah ke linimasa atau Story,” Rany menjelaskan.
Ketujuh, memilih aplikasi edit foto yang cakap. Ada dua aplikasi yang paling disukai Rani Ramdhany, yakni Snapseed dan Lightroom.
“Keduanya bagus untuk edit tone warna dan sharpness. Kalau untuk edit video ada Splice supaya nggak ribet edit di komputer,” Rani memungkasi.
Sumber : Kompas.com

7 Tips Memotret untuk Instagram dengan Smartphone
Posted by Thek2 on me
![]() | ||
Selegram Rani Ramadhany melakukan selfie menggunakan smartphone Samsung Galaxy J7+ (Kompas.com) |
Salah satu layanan yang paling populer untuk dijadikan wadah unjuk gigi adalah Instagram. Pengguna Instagram yang rutin membagikan konten visual dan kemudian banyak diikuti pengguna lainnya kerap disebut “selebgram”.
Rani Ramadhany adalah salah satu selebgram yang sadar akan pentingnya mempertimbangkan estetika ketika hendak membagi foto di Instagram. Menurut dia, linimasa Instagram yang baik dibentuk dari kesatuan foto-foto yang memiliki mood dan tone seirama.
Selengkapnya, ia membagikan 7 tips menjepret foto untuk Instagram ala millenial, dalam sesi workshop Samsung Galaxy J7+ beberapa saat lalu, di Plataran Menteng, Jakarta.
Pertama, menjepret objek dekat alias near object. Rani Ramadhany mengatakan ada beberapa objek yang sebaiknya dibidik dari dekat. Misalnya makanan, kerang, bunga, dan benda-benda lainnya yang punya pesona individu.
“Untuk objek tertentu, background plain bisa membuat objek lebih menonjol,” kata dia.
Kedua, mengatur bokeh. Rany Ramadhany mengakui bahwa foto-foto kekinian kerap mengagungkan efek bokeh. Salah satu fitur yang diandalkan Galaxy J7+ bertajuk “Live Focus” memungkinkan pengguna mengatur tingkatan dan area bokeh pada suatu foto sesuka hati.
“Saya suka Live Focus di Galaxy J7+ karena bokehnya bisa di-adjust setelah mengambil foto,” Rani menuturkan.
“Biasanya dulu kalau mau bokeh harus bawa kamera yang berat, sekarang Galaxy J7+ saja sudah cukup dan muat di tas,” ia menambahkan.
Ketiga, menentukan ciri khas tone dan mood. Rani menilai tone yang sama dan konsisten untuk linimasa Instagramnya merupakan hal yang penting. Menjaga tone bisa dilakukan saat mengedit foto, sementara mood bisa dipertahankan dengan fokus pada tema Instagram yang diinginkan.
Keempat, menentukan angle yang pas. Sama seperti teori fotografi dasar, Rani mengatakan pengambilan angle sebaiknya dipatok ke satu objek yang ingin difokuskan. Jangan fokus ke banyak objek, sebab less is more.
Kelima, mengontrol pemakaian zoom. Menurut Rani, ada objek-objek tertentu yang sulit dijepret dari dekat sehingga zoom akan sangat membantu. Kendati demikian, sebaiknya foto di Instagram tidak dijepret dengan zoom yang berlebihan karena resolusinya bakal turun dan pecah.
Keenam, menyisipkan video yang bercerita. Menjepret foto di Instagram dengan konsisten bisa membuat linimasa menjadi apik. Namun, di era perkembangan video, ada baiknya menyisipkan pula konten visual bergerak pada linimasa Instagram.
“Di Samsung Galaxy 7+ ini, perekaman videonya sudah berkualitas dan bisa diandalkan untuk diunggah ke linimasa atau Story,” Rany menjelaskan.
Ketujuh, memilih aplikasi edit foto yang cakap. Ada dua aplikasi yang paling disukai Rani Ramdhany, yakni Snapseed dan Lightroom.
“Keduanya bagus untuk edit tone warna dan sharpness. Kalau untuk edit video ada Splice supaya nggak ribet edit di komputer,” Rani memungkasi.
Sumber : Kompas.com
![]() |
Subtitute Phone yang memiliki lima model mewakili masing-masing kebiasaan mengoperasikan smartphone seperti scrolling, zooming, swape, dan pinch |
Rasa gelisah ini bisa jadi muncul sebagai keinginan untuk mengecek smartphone terus menerus, atau sekedar 'gatal' ingin memainkan jemari di layar sentuh.
Seorang desainer asal Wina, Austria, Klemens Schillinger menemukan gadget pengganti ponsel atau yang dia sebut sebagai Substitute Phone. Ini merupakan replika ponsel pintar yang sering kita gunakan setiap hari.
Schillenger menjelaskan, penemuannya ini hanya akan mengganti gerakan fisik dari pecandu smartphone, bukan untuk menggantikan fungsi smartphone itu sendiri.
Ukuran Subtitute Phone disimulasikan dengan ukuran layar sentuh (touchscreen) yang umum dipakai sehari-hari. Bahan ponsel tiruan ini terbuat dari bahan polyoxymethylene (asetal) yang bobotnya juga sama dengan rata-rata smartphone.
Untuk memberikan efek 'touch' ala smartphone, Schllinger menyisipkan manik dari batuan alam howlite di celah-celah.
Penempatan manik-manik tersebut disesuaikan dengan gerakan jari di layar sentuh, seperti scrolling (menggulir kebawah), pinch (mencubit), swipe (menggeser layar) dan zooming (memperbesar). Untuk mewakili masing-masing kebiasan itu, Schillinger membuat lima model Substitute Phone.
"Ponsel ini tidak memiliki fungsi digital", jelas Schillinger, sebagaimana KompasTekno kutip dari Engadget, Selasa (28/11/2017).
Schillinger menambahkan ketiadaan fungsi digital bisa menolong mereka untuk mengatasi gejala ingin menarik diri dari lingkungan atau asosial. Schillinger seolah ingin merombak gaya hidup milenial menjadi analog.
Sebelumnya, Schillinger juga pernah mendesain lampu meja yang hanya bisa menyala dengan menempatkan smartphone di laci bawaan lampu meja tersebut.
Sumber : kompas.com

"Ponsel" Ini Bisa Obati Pecandu Smartphone
Posted by Thek2 on me
![]() |
Subtitute Phone yang memiliki lima model mewakili masing-masing kebiasaan mengoperasikan smartphone seperti scrolling, zooming, swape, dan pinch |
Rasa gelisah ini bisa jadi muncul sebagai keinginan untuk mengecek smartphone terus menerus, atau sekedar 'gatal' ingin memainkan jemari di layar sentuh.
Seorang desainer asal Wina, Austria, Klemens Schillinger menemukan gadget pengganti ponsel atau yang dia sebut sebagai Substitute Phone. Ini merupakan replika ponsel pintar yang sering kita gunakan setiap hari.
Schillenger menjelaskan, penemuannya ini hanya akan mengganti gerakan fisik dari pecandu smartphone, bukan untuk menggantikan fungsi smartphone itu sendiri.
Ukuran Subtitute Phone disimulasikan dengan ukuran layar sentuh (touchscreen) yang umum dipakai sehari-hari. Bahan ponsel tiruan ini terbuat dari bahan polyoxymethylene (asetal) yang bobotnya juga sama dengan rata-rata smartphone.
Untuk memberikan efek 'touch' ala smartphone, Schllinger menyisipkan manik dari batuan alam howlite di celah-celah.
Penempatan manik-manik tersebut disesuaikan dengan gerakan jari di layar sentuh, seperti scrolling (menggulir kebawah), pinch (mencubit), swipe (menggeser layar) dan zooming (memperbesar). Untuk mewakili masing-masing kebiasan itu, Schillinger membuat lima model Substitute Phone.
"Ponsel ini tidak memiliki fungsi digital", jelas Schillinger, sebagaimana KompasTekno kutip dari Engadget, Selasa (28/11/2017).
Schillinger menambahkan ketiadaan fungsi digital bisa menolong mereka untuk mengatasi gejala ingin menarik diri dari lingkungan atau asosial. Schillinger seolah ingin merombak gaya hidup milenial menjadi analog.
Sebelumnya, Schillinger juga pernah mendesain lampu meja yang hanya bisa menyala dengan menempatkan smartphone di laci bawaan lampu meja tersebut.
Sumber : kompas.com
![]() |
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media |
Selama ini Tesla dikenal sebagai perusahaan otomotif yang mengembangkan mobil bertenaga listrik. Perusahaan milik Elon Musk itu mencuri perhatian dengan produk-produk canggihnya, mulai dari model S, hingga yang paling baru diperkenalkan adalah Roadster dan Semi.
Namun Tesla agaknya tak puas hanya bermain pada sektor transportasi masa depan. Tesla mulai merambah pasar smartphone, lebih tepatnya ke ranah aksesori, dengan merilis “Tesla Powerbank”.
Seperti konsep powerbank pada umumnya, keluaran Tesla bisa dibawa ke mana-mana alias portable untuk mengisi daya smartphone dan perangkat mobile lainnya.
Agaknya Tesla Powerbank ini dimaksudkan sebagai barang koleksi bagi para pecinta produk Tesla. Modelnya dibikin seperti replika mungil “Supercharger Monument”, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (20/11/2017), dari Redmondpie.
Supercharger Monument sendiri tak lain adalah tempat mengisi daya mobil listrik untuk produk keluaran Tesla. Supercharger Monument banyak ditemui di kota-kota yang telah memasarkan produk Tesla. Konsepnya lebih kurang sama dengan pom bensin.
Tesla Powerbank memiliki dua kabel bawaan, satu berupa USB standar untuk perangkat Android dan satunya lagi port lightning untuk lini iOS. Tak ditemukan kabel untuk USB-C yang kini mulai banyak diimplementasikan pada smartphone Android.
Tesla Powerbank memiliki indikator untuk melihat banyaknya daya yang tersedia. Kapasitasnya mencapai 18.650 mAh yang cukup mengisi daya dari 0 persen hingga 100 persen.
Harga yang dipatok untuk Tesla Powerbank ternyata cukup terjangkau, yaitu 45 dollar AS atau sekitar Rp 608.000
Sumber : kompas.com
Thek2
4:20 AM
CB Blogger
IndonesiaSumber : kompas.com

Powerbank Murah Dari Tesla untuk Android dan iOS
Posted by Thek2 on me
![]() |
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media |
Selama ini Tesla dikenal sebagai perusahaan otomotif yang mengembangkan mobil bertenaga listrik. Perusahaan milik Elon Musk itu mencuri perhatian dengan produk-produk canggihnya, mulai dari model S, hingga yang paling baru diperkenalkan adalah Roadster dan Semi.
Namun Tesla agaknya tak puas hanya bermain pada sektor transportasi masa depan. Tesla mulai merambah pasar smartphone, lebih tepatnya ke ranah aksesori, dengan merilis “Tesla Powerbank”.
Seperti konsep powerbank pada umumnya, keluaran Tesla bisa dibawa ke mana-mana alias portable untuk mengisi daya smartphone dan perangkat mobile lainnya.
Agaknya Tesla Powerbank ini dimaksudkan sebagai barang koleksi bagi para pecinta produk Tesla. Modelnya dibikin seperti replika mungil “Supercharger Monument”, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (20/11/2017), dari Redmondpie.
Supercharger Monument sendiri tak lain adalah tempat mengisi daya mobil listrik untuk produk keluaran Tesla. Supercharger Monument banyak ditemui di kota-kota yang telah memasarkan produk Tesla. Konsepnya lebih kurang sama dengan pom bensin.
Tesla Powerbank memiliki dua kabel bawaan, satu berupa USB standar untuk perangkat Android dan satunya lagi port lightning untuk lini iOS. Tak ditemukan kabel untuk USB-C yang kini mulai banyak diimplementasikan pada smartphone Android.
Tesla Powerbank memiliki indikator untuk melihat banyaknya daya yang tersedia. Kapasitasnya mencapai 18.650 mAh yang cukup mengisi daya dari 0 persen hingga 100 persen.
Harga yang dipatok untuk Tesla Powerbank ternyata cukup terjangkau, yaitu 45 dollar AS atau sekitar Rp 608.000
Sumber : kompas.com
Sumber : kompas.com
![]() |
© Antara - Kartu sim ponsel |
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mewajibkan operator telepon seluler untuk membuat fitur cek Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Dengan fitur ini, masyarakat yang telah registrasi kartu prabayar tidak perlu khawatir akan penyalahgunaan data.
Menkominfo Rudiantara menjelaskan, fitur cek NIK dan KK ini sudah dapat digunakan pengguna semua operator telekomunikasi dalam pekan ini. "Rencana pekan ini. Jadi teman-teman yang mau ngecek NIK dan KK apakah dipakai orang lain atau tidak, bisa cek," ungkap Rudiantara di Jakarta, Senin (20/11).
Menurut Rudiantara, fitur tersebut dalam penggunaannya akan disesuaikan oleh masing- masing operator. Bisa lewat situs web ataupun SMS. Apabila melalui fitur tersebut pemilik NIK dan KK mendapati nomornya digunakan oleh orang lain, maka pemilik identitas tersebut dapat meminta operator untuk memblokir pengguna yang lain.
"Jadi kita sebagai pelanggan merasa nyaman NIK kita tidak dipakai orang lain. Kan kadang-kadang NIK bertebaran dimana-mana suka dipakai orang," katanya.
Rudiantara mengaku optimistis pelaksanaan registrasi kartu seluler akan tuntas akhir Februari 2018. Hal itu terlihat dari sudah banyak masyarakat yang teratur mendaftarkan ulang kartu prabayar yang mereka pakai. Tercatat per Ahad (19/11) jumlah pengguna seluler yang meregistrasikan ulang kartu prabayarnya sejak akhir Oktober 2017 telah mencapai 67 juta.
Sejak 31 Oktober 2017 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mensosialisasikan agar masyarakat melakukan registrasi ulang dengan input data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) melalui operator sebagai validasi.
sumber : Republika.co.id
Thek2
3:06 PM
CB Blogger
Indonesiasumber : Republika.co.id

Operator Seluler akan Sediakan Fitur Cek NIK dan KK
Posted by Thek2 on me
![]() |
© Antara - Kartu sim ponsel |
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mewajibkan operator telepon seluler untuk membuat fitur cek Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Dengan fitur ini, masyarakat yang telah registrasi kartu prabayar tidak perlu khawatir akan penyalahgunaan data.
Menkominfo Rudiantara menjelaskan, fitur cek NIK dan KK ini sudah dapat digunakan pengguna semua operator telekomunikasi dalam pekan ini. "Rencana pekan ini. Jadi teman-teman yang mau ngecek NIK dan KK apakah dipakai orang lain atau tidak, bisa cek," ungkap Rudiantara di Jakarta, Senin (20/11).
Menurut Rudiantara, fitur tersebut dalam penggunaannya akan disesuaikan oleh masing- masing operator. Bisa lewat situs web ataupun SMS. Apabila melalui fitur tersebut pemilik NIK dan KK mendapati nomornya digunakan oleh orang lain, maka pemilik identitas tersebut dapat meminta operator untuk memblokir pengguna yang lain.
"Jadi kita sebagai pelanggan merasa nyaman NIK kita tidak dipakai orang lain. Kan kadang-kadang NIK bertebaran dimana-mana suka dipakai orang," katanya.
Rudiantara mengaku optimistis pelaksanaan registrasi kartu seluler akan tuntas akhir Februari 2018. Hal itu terlihat dari sudah banyak masyarakat yang teratur mendaftarkan ulang kartu prabayar yang mereka pakai. Tercatat per Ahad (19/11) jumlah pengguna seluler yang meregistrasikan ulang kartu prabayarnya sejak akhir Oktober 2017 telah mencapai 67 juta.
Sejak 31 Oktober 2017 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mensosialisasikan agar masyarakat melakukan registrasi ulang dengan input data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) melalui operator sebagai validasi.
sumber : Republika.co.id
sumber : Republika.co.id
Google telah mengumumkan Orea sebagai nama untuk sistem operasi (OS) Android 8.0 melalui live streaming di New York, Amerika Serikat, pada Senin (21/8/2017) sore waktu setempat. Android Oreo saat ini telah tersedia untuk pengujian atau berada dalam tahap developer preview.
Berkat tahapan developer preview, sebagian fitur Andorid Oreo sudah bisa dicoba. Memang Belum semua pengguna bisa menjajal Oreo, tapi jajaran perangkat Android dipastikan akan mendapatkan pembaruan ke OS tersebut pada tahun ini.
Baca Juga: Macam-Macam Versi Android
Nah jika kalian penasaran dengan Android Oreo, ada tiga fitur penting yang cukup menarik perhatian.
Berikut ulasan singkat ketiga fitur tersebut
1. Background Limits - Bikin Daya Tahan Smartphone Jauh Lebih Awet
Android 8.0 akan mengubah proses background (latar belakang), yang artinya akan mengubah cara kerja sejumlah aplikasi. Perubahan ini membuat daya tahan baterai menjadi yang lebih baik.
Selain itu, Android 8.0 juga akan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang berjalan di layanan latar belakang dan tidak ada kaitannya dengan yang sedang dilakukan pengguna pada ponsel mereka. Dengan demikian, fitur ini kemungkinan tidak berpengaruh pada aplikasi seperti layanan musik yang sedang berjalan di latar belakang. Kemungkinan berdampak pada aplikasi seperti Snapchat di latar berlakang yaitu feed yang tidak akan refresh (diperbarui).
Secara garis besar, Oreo cukup pintar untuk tidak mengakses aplikasi-aplikasi semacam itu. Berkat fitur ini, Android Orea menggunakan daya lebih sedikit, sehingga membuat kualitas baterai lebih baik.
2. Autofill API - Praktis! Bisa Masuk Akun Media Sosial Tanpa Perlu Mengetikkan Password
Sejumlah orang kerap lupa dengan password mereka, tapi hal tersebut dibutuhkan agar akun-akun tetap aman saat berselancar di dunia maya. Sejumlah aplikasi manager password yang ada di Android dan diharapkan membantu pengguna, nyatanya tidak cukup nyaman digunakan.
Melalui kehadiran Android 8.0, aplikasi-aplikasi bisa mendaftar sebagai penyedia autofill dengan sistem yang dapat mempermudah pengguna untuk login. Setelah pengguna memilih penyedia autofill di pengaturan bahasa dan input, Android akan meminta rincian login dari aplikasi tersebut, kapan pun dibutuhkan.
Sistem tersebut juga dapat memverifikasi dengan pemindai sidik jari atau metode unlock yang aman, sebelum memuat data akun. Sejumlah manager password populer telah memiliki fitur tersebut termasuk Dashlane, LastPass dan 1Password.
3. Picture-in-Picture mode - Bisa Nonton Video Sambil Kerja
Para pengguna Android 8.0 akan bisa menonton video sambil melakukan kegiatan lain dengan perangkat mereka. Hal ini bisa dilakukan berkat fitur Picture-in-Picture (PiP) mode.
Fitur ini awalnya dikembangkan sebagai bagian dari Nougat, tapi hanya tersedia pada perangkat Android TV. Tapi kini juga bisa dinikmati di ponsel dan tablet. Sebagai catatan, aplikasi yang digunakan harus sudah mendukung video PiP. Beberapa yang sudah mendukung video PiP adalah Chrome, YouTube dan VLC.
Untuk menggunakannya, pengguna harus terlebih dahulu memulai sebuah video dalam mode full-screen dan tap tombol "Home". Kemudian ukuran video akan mengecil dan bisa terus ditonton sambil mengakses layanan lain seperti kalender.
Tiga fitur ini merupakan contoh sederhana tentang sejumlah hal yang disuguhkan si manis Oreo. Nexus dan Pixel akan menerima pembaruan ke Oreo dalam waktu dekat ini, sedangkan perangkat yang lainnya beberapa
bulan lagi.

3 Fitur Canggih Android OREO 8.0
Posted by Thek2 on me
Google telah mengumumkan Orea sebagai nama untuk sistem operasi (OS) Android 8.0 melalui live streaming di New York, Amerika Serikat, pada Senin (21/8/2017) sore waktu setempat. Android Oreo saat ini telah tersedia untuk pengujian atau berada dalam tahap developer preview.
Berkat tahapan developer preview, sebagian fitur Andorid Oreo sudah bisa dicoba. Memang Belum semua pengguna bisa menjajal Oreo, tapi jajaran perangkat Android dipastikan akan mendapatkan pembaruan ke OS tersebut pada tahun ini.
Baca Juga: Macam-Macam Versi Android
Nah jika kalian penasaran dengan Android Oreo, ada tiga fitur penting yang cukup menarik perhatian.
Berikut ulasan singkat ketiga fitur tersebut
1. Background Limits - Bikin Daya Tahan Smartphone Jauh Lebih Awet
Android 8.0 akan mengubah proses background (latar belakang), yang artinya akan mengubah cara kerja sejumlah aplikasi. Perubahan ini membuat daya tahan baterai menjadi yang lebih baik.
Selain itu, Android 8.0 juga akan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang berjalan di layanan latar belakang dan tidak ada kaitannya dengan yang sedang dilakukan pengguna pada ponsel mereka. Dengan demikian, fitur ini kemungkinan tidak berpengaruh pada aplikasi seperti layanan musik yang sedang berjalan di latar belakang. Kemungkinan berdampak pada aplikasi seperti Snapchat di latar berlakang yaitu feed yang tidak akan refresh (diperbarui).
Secara garis besar, Oreo cukup pintar untuk tidak mengakses aplikasi-aplikasi semacam itu. Berkat fitur ini, Android Orea menggunakan daya lebih sedikit, sehingga membuat kualitas baterai lebih baik.
2. Autofill API - Praktis! Bisa Masuk Akun Media Sosial Tanpa Perlu Mengetikkan Password
Sejumlah orang kerap lupa dengan password mereka, tapi hal tersebut dibutuhkan agar akun-akun tetap aman saat berselancar di dunia maya. Sejumlah aplikasi manager password yang ada di Android dan diharapkan membantu pengguna, nyatanya tidak cukup nyaman digunakan.
Melalui kehadiran Android 8.0, aplikasi-aplikasi bisa mendaftar sebagai penyedia autofill dengan sistem yang dapat mempermudah pengguna untuk login. Setelah pengguna memilih penyedia autofill di pengaturan bahasa dan input, Android akan meminta rincian login dari aplikasi tersebut, kapan pun dibutuhkan.
Sistem tersebut juga dapat memverifikasi dengan pemindai sidik jari atau metode unlock yang aman, sebelum memuat data akun. Sejumlah manager password populer telah memiliki fitur tersebut termasuk Dashlane, LastPass dan 1Password.
3. Picture-in-Picture mode - Bisa Nonton Video Sambil Kerja
Para pengguna Android 8.0 akan bisa menonton video sambil melakukan kegiatan lain dengan perangkat mereka. Hal ini bisa dilakukan berkat fitur Picture-in-Picture (PiP) mode.
Fitur ini awalnya dikembangkan sebagai bagian dari Nougat, tapi hanya tersedia pada perangkat Android TV. Tapi kini juga bisa dinikmati di ponsel dan tablet. Sebagai catatan, aplikasi yang digunakan harus sudah mendukung video PiP. Beberapa yang sudah mendukung video PiP adalah Chrome, YouTube dan VLC.
Untuk menggunakannya, pengguna harus terlebih dahulu memulai sebuah video dalam mode full-screen dan tap tombol "Home". Kemudian ukuran video akan mengecil dan bisa terus ditonton sambil mengakses layanan lain seperti kalender.
Tiga fitur ini merupakan contoh sederhana tentang sejumlah hal yang disuguhkan si manis Oreo. Nexus dan Pixel akan menerima pembaruan ke Oreo dalam waktu dekat ini, sedangkan perangkat yang lainnya beberapa
bulan lagi.
Sesuai dugaan, Google akhirnya meresmikan nama sistem operasi Android O sebagai " Android Oreo 8.0". Peresmian ini bertepatan dengan momentum Gerhana Matahari Total yang jatuh pada Senin (21/8/2017) malam.
Nama "Oreo" sendiri sudah terendus sejak Android O pertama kali diperkenalkan di ajang Google I/O 2017 pada Mei 2017 lalu. Pasalnya, "Oreo" memenuhi kriteria penamaan berbasis camilan manis yang menjadi ciri khas Google dalam menamai Android selama ini.
Ada pula calon nama lain yang sempat terdengar, mulai dari "Oatmeal Cookie”, “Orange Julius”, “Orange Sherbert”, bahkan "Octopus". Prediksi-prediksi ini dibiarkan mengambang selama berbulan-bulan tanpa konfirmasi.
Kini, dengan resminya Android Oreo sebagai penerus Android Nougat, kapan khalayak ramai bisa menikmatinya? Baca Juga: Macam-Macam Versi Android
Google telah menyediakan sistem operasi Android terbaru itu di Android Open Source Project (AOSP). Belum diakomodir pembaruan software secara over-the-air di smartphone.
Raksasa mesin pencari sesumbar bahwa Android Oreo telah memasuki tahap carrier testing di beberapa ponsel buatan Google, seperti Nexus 5P, Nexus 6P, Pixel, dan Pixel XL, sebagaimana dilaporkan VentureBeatdan dihimpun KompasTekno.
Sementara itu, untuk perangkat-perangat dari vendor pihak ketiga seperti Essential, General Mobile, HMD Global Home untuk Nokia Phones, Huawei, HTC, Kyocera, LG, Motorola, Samsung, Sharp, dan Sony, Google menjanjikan Android Oreo tersedia pada akhir 2017 ini.
Android Oreo membawa beberapa fitur baru seperti background limituntuk menghemat baterai dan data, notification channel dan dots untuk mempermudah akses ke hal-hal penting, picture in picture untuk menunjang produktivitas dengan dua aplikasi pada satu waktu, serta keamanan yang diklaim lebih mumpuni.
Optimisasi sistem operasi pada Android Oreo digadang-gadang bisa menghasilkan performa dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya. Bagi pecinta emoji, ada lebih dari 60 emoji baru yang tersedia.

Resmi..! Nama Android 8.0 O = Oreo
Posted by Thek2 on me
Sesuai dugaan, Google akhirnya meresmikan nama sistem operasi Android O sebagai " Android Oreo 8.0". Peresmian ini bertepatan dengan momentum Gerhana Matahari Total yang jatuh pada Senin (21/8/2017) malam.
Nama "Oreo" sendiri sudah terendus sejak Android O pertama kali diperkenalkan di ajang Google I/O 2017 pada Mei 2017 lalu. Pasalnya, "Oreo" memenuhi kriteria penamaan berbasis camilan manis yang menjadi ciri khas Google dalam menamai Android selama ini.
Ada pula calon nama lain yang sempat terdengar, mulai dari "Oatmeal Cookie”, “Orange Julius”, “Orange Sherbert”, bahkan "Octopus". Prediksi-prediksi ini dibiarkan mengambang selama berbulan-bulan tanpa konfirmasi.
Kini, dengan resminya Android Oreo sebagai penerus Android Nougat, kapan khalayak ramai bisa menikmatinya? Baca Juga: Macam-Macam Versi Android
Google telah menyediakan sistem operasi Android terbaru itu di Android Open Source Project (AOSP). Belum diakomodir pembaruan software secara over-the-air di smartphone.
Raksasa mesin pencari sesumbar bahwa Android Oreo telah memasuki tahap carrier testing di beberapa ponsel buatan Google, seperti Nexus 5P, Nexus 6P, Pixel, dan Pixel XL, sebagaimana dilaporkan VentureBeatdan dihimpun KompasTekno.
Sementara itu, untuk perangkat-perangat dari vendor pihak ketiga seperti Essential, General Mobile, HMD Global Home untuk Nokia Phones, Huawei, HTC, Kyocera, LG, Motorola, Samsung, Sharp, dan Sony, Google menjanjikan Android Oreo tersedia pada akhir 2017 ini.
Android Oreo membawa beberapa fitur baru seperti background limituntuk menghemat baterai dan data, notification channel dan dots untuk mempermudah akses ke hal-hal penting, picture in picture untuk menunjang produktivitas dengan dua aplikasi pada satu waktu, serta keamanan yang diklaim lebih mumpuni.
Optimisasi sistem operasi pada Android Oreo digadang-gadang bisa menghasilkan performa dua kali lebih cepat dari versi sebelumnya. Bagi pecinta emoji, ada lebih dari 60 emoji baru yang tersedia.
Istilah smartphone tak bisa lepas dari dua sistem operasi yang popularitas, yakni iOS buatan Apple dan Android buatan Google. Mulanya, Apple meluncurkan iPhone pertama bersistem operasi iOS (kala itu dinamai iPhone OS 1) pada 2007 silam. Ponsel itu menjadi cikal bakal tren smartphone hari ini. Setahun setelahnya, pada 2008, Android pertama untuk smartphone lahir dan disematkan pada HTC Dream.
Perbedaan paling signifikan antara iOS dan Android tampak pada prinsip keterbukaannya. Apple memilih menciptakan iOS secara eksklusif untuk iPhone, sementara Google membuat Android secara terbuka untuk semua vendor yang ingin bekerja sama.
Prinsip tersebut yang membuat Android menjadi sistem operasi paling populer saat ini. Perjalanan Android pun sudah sampai ke generasi ke tujuh dalam sembilan tahun terakhir. Berikut sejarah perjalanan singkatnya, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends dan dihimpun KompasTekno.
1. Android 1.0 (2008)
Sistem operasi ini bisa dibilang sebagai Android bayi yang masih sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan peradaban baru dalam menjajal sebuah perangkat telekomunikasi mobile.
Jika hari ini kita terbiasa menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi, perlu diketahui bahwa asal-muasalnya dari Android 1.0 ini.
Sebab, di versi inilah Google untuk pertama kalinya memperkenalkan mekanisme pengecekan notifikasi yang kerap diistilahkan pull-down notification tersebut.
Selain notifikasi, dua komponen pada Android 1.0 yang masih digunakan hingga kini adalah widget aplikasi, serta toko aplikasi Google Play Store yang kala itu masih bertajuk "Market".
Sistem operasi ini juga menyatukan layanan Gmail. Dua aplikasi tersebut, Gmail dan Market, menjadi layanan bawaan paling purba yang dipatrikan Google pada Android 1.0.
2. Android 1.5 Cupcake (2009)
Ini adalah debut versi Android yang menggunakan nama kudapan manis. Tradisi tersebut dipertahankan hingga sekarang.
Pada Cupcake, Google juga memperkenalkan SDK widget untukdeveloper pihak ketiga. Gunanya agar aplikasi pihak ketiga bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google.
Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboardlayar sentuh.
3. Android 1.6 Donut (2009)
Masih di tahun yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru bertajuk "Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja.
Android Donut juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna bisa mencari informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat dengan kolom tersebut.
4. Android 2.0 Eclair (2009)
2009 memang merupakan tahun produktif bagi Google dalam menelurkan sistem operasi. Eclair menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi Google Maps.
Sistem tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung HTML5 pada peramban sehingga bisa memutar video.
Kemampuan membuka layar alias unlock-screen dengan mekanisme menyapu atau swipe juga diperkenalkan pada Eclair.
5. Android 2.2 Froyo (2010)
Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google juga menghadirkan ponsel Nexus pertama yang dinamai "Nexus One". Ada beberapa pembaruan pada Froyo dibandingkan pendahulunya. Tentu saja pengguna Nexus One menjadi yang pertama mendapat updateAndroid tersebut.
Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias home screen. Sebelumnya, batas panel cuma sampai tiga saja.
Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna. Dari yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi dengan opsi penguncian PIN atau PIN lock.
6. Android 2.3 Gingerbread (2010)
Menyadari kebutuhan netizen akan selfie, Google pun membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan untuk membidik foto mandiri. Pada versi ini, pengguna juga bisa melihat desain ulang antarmuka yang cukup signifikan.
Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara berbarengan alias multitouch. Kemampuan ini dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan kinerja.
7. Android 3.0 Honeycomb (2011)
Sistem operasi ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu, untuk pertama kalinya. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet ketimbang smartphone. Pada masa itu, memang pasar tablet sedang subur-suburnya.
8. Android 4.0 Ice Cream Sandwich (2011)
Versi ini memboyong kemampuan pada Honeycomb tapi lebih menyasar smartphone. Contohnya saja kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang banyak diimplementasikan para vendor.
Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan lainnya.
9. Android 4.1 Jelly Bean (2012)
Nah, ini dia versi Android yang membawa pembaruan cukup signifikan setelah beberapa kali update yang dilakukan Google hanya membawa perbedaan minor.
Salah satunya, Jelly Bean memungkinkan pengguna menggulir (scroll) cepat home screen ke bawah untuk melihat kumpulan informasi penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Sebelumnya, pengguliran ke bawah cuma memperlihatkan notifikasi aplikasi.
Selain itu, Jelly Bean merupakan upaya pertama Google untuk menghadirkan asisten digital yang dinamai Google Now. Mulai dari versi ini, Google semakin berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi, dan relevan bagi pengguna.
10. Android 4.4 KitKat (2013)
Pada KitKat, Google menghadirkan perintah pencarian menggunakan suara atau disebut "Ok, Google". Fitur ini dirundung puji-pujian dari para pakar teknologi.
Di saat bersamaan, Google juga meluncurkan aplikasi pesan singkat Hangouts untuk pertama kalinya. Sayangnya, belakangan Hangouts dilabeli sebagai layanan Google yang gagal karena tak menuai penetrasi yang memuaskan.
11. Android 5.0 Lollipop (2014)
Pembaruan yang mencolok pada Lollipop tampak dari sisi desainnya yang diperhalus dan disesuaikan dengan zaman. Selain itu, fitur-fitur yang sudah hadir pada Android sebelumnya ditingkatkan.
Inovasi kurang terasa pada versi ini. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau graphic designermenyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa mengurangi kualitas.
12. Android 6.0 Marshmallow (2015)
Menu aplikasi pada Android Marshmallow benar-benar dibuat baru. Desainnya membuat pengguna merasa naik kelas dari versi sebelumnya karena lebih dinamis.
Selain itu, ada juga fitur memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap aplikasi. Rentan waktu pengecekannya bisa disetel dari tiga jam yang lalu hingga 24 jam sebelumnya.
Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada panggilan, media, dan alarm.
Keamanan juga mendapat peningkatan pada versi ini. Google memungkinkan vendor menyematkan sensor pemindai sidik jari karena sudah didukung Marshmallow.
13. Android 7.0 Nougat (2016)
Pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran Google Assistant yang menggantikan Google Now. Asisten digital tersebut lebih bisa diandalkan untuk menjalankan pelbagai fungsi.
Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan. Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality terbaru Google.
Sumber : Tekno.kompas.com

Macam-Macam Versi Android
Posted by Thek2 on me
Istilah smartphone tak bisa lepas dari dua sistem operasi yang popularitas, yakni iOS buatan Apple dan Android buatan Google. Mulanya, Apple meluncurkan iPhone pertama bersistem operasi iOS (kala itu dinamai iPhone OS 1) pada 2007 silam. Ponsel itu menjadi cikal bakal tren smartphone hari ini. Setahun setelahnya, pada 2008, Android pertama untuk smartphone lahir dan disematkan pada HTC Dream.
Perbedaan paling signifikan antara iOS dan Android tampak pada prinsip keterbukaannya. Apple memilih menciptakan iOS secara eksklusif untuk iPhone, sementara Google membuat Android secara terbuka untuk semua vendor yang ingin bekerja sama.
Prinsip tersebut yang membuat Android menjadi sistem operasi paling populer saat ini. Perjalanan Android pun sudah sampai ke generasi ke tujuh dalam sembilan tahun terakhir. Berikut sejarah perjalanan singkatnya, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends dan dihimpun KompasTekno.
1. Android 1.0 (2008)
Sistem operasi ini bisa dibilang sebagai Android bayi yang masih sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan peradaban baru dalam menjajal sebuah perangkat telekomunikasi mobile.
Jika hari ini kita terbiasa menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi, perlu diketahui bahwa asal-muasalnya dari Android 1.0 ini.
Sebab, di versi inilah Google untuk pertama kalinya memperkenalkan mekanisme pengecekan notifikasi yang kerap diistilahkan pull-down notification tersebut.
Selain notifikasi, dua komponen pada Android 1.0 yang masih digunakan hingga kini adalah widget aplikasi, serta toko aplikasi Google Play Store yang kala itu masih bertajuk "Market".
Sistem operasi ini juga menyatukan layanan Gmail. Dua aplikasi tersebut, Gmail dan Market, menjadi layanan bawaan paling purba yang dipatrikan Google pada Android 1.0.
2. Android 1.5 Cupcake (2009)
Ini adalah debut versi Android yang menggunakan nama kudapan manis. Tradisi tersebut dipertahankan hingga sekarang.
Pada Cupcake, Google juga memperkenalkan SDK widget untukdeveloper pihak ketiga. Gunanya agar aplikasi pihak ketiga bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google.
Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboardlayar sentuh.
3. Android 1.6 Donut (2009)
Masih di tahun yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru bertajuk "Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja.
Android Donut juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna bisa mencari informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat dengan kolom tersebut.
4. Android 2.0 Eclair (2009)
2009 memang merupakan tahun produktif bagi Google dalam menelurkan sistem operasi. Eclair menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi Google Maps.
Sistem tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung HTML5 pada peramban sehingga bisa memutar video.
Kemampuan membuka layar alias unlock-screen dengan mekanisme menyapu atau swipe juga diperkenalkan pada Eclair.
5. Android 2.2 Froyo (2010)
Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google juga menghadirkan ponsel Nexus pertama yang dinamai "Nexus One". Ada beberapa pembaruan pada Froyo dibandingkan pendahulunya. Tentu saja pengguna Nexus One menjadi yang pertama mendapat updateAndroid tersebut.
Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias home screen. Sebelumnya, batas panel cuma sampai tiga saja.
Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna. Dari yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi dengan opsi penguncian PIN atau PIN lock.
6. Android 2.3 Gingerbread (2010)
Menyadari kebutuhan netizen akan selfie, Google pun membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan untuk membidik foto mandiri. Pada versi ini, pengguna juga bisa melihat desain ulang antarmuka yang cukup signifikan.
Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara berbarengan alias multitouch. Kemampuan ini dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan kinerja.
7. Android 3.0 Honeycomb (2011)
Sistem operasi ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu, untuk pertama kalinya. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet ketimbang smartphone. Pada masa itu, memang pasar tablet sedang subur-suburnya.
8. Android 4.0 Ice Cream Sandwich (2011)
Versi ini memboyong kemampuan pada Honeycomb tapi lebih menyasar smartphone. Contohnya saja kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang banyak diimplementasikan para vendor.
Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan lainnya.
9. Android 4.1 Jelly Bean (2012)
Nah, ini dia versi Android yang membawa pembaruan cukup signifikan setelah beberapa kali update yang dilakukan Google hanya membawa perbedaan minor.
Salah satunya, Jelly Bean memungkinkan pengguna menggulir (scroll) cepat home screen ke bawah untuk melihat kumpulan informasi penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Sebelumnya, pengguliran ke bawah cuma memperlihatkan notifikasi aplikasi.
Selain itu, Jelly Bean merupakan upaya pertama Google untuk menghadirkan asisten digital yang dinamai Google Now. Mulai dari versi ini, Google semakin berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi, dan relevan bagi pengguna.
10. Android 4.4 KitKat (2013)
Pada KitKat, Google menghadirkan perintah pencarian menggunakan suara atau disebut "Ok, Google". Fitur ini dirundung puji-pujian dari para pakar teknologi.
Di saat bersamaan, Google juga meluncurkan aplikasi pesan singkat Hangouts untuk pertama kalinya. Sayangnya, belakangan Hangouts dilabeli sebagai layanan Google yang gagal karena tak menuai penetrasi yang memuaskan.
11. Android 5.0 Lollipop (2014)
Pembaruan yang mencolok pada Lollipop tampak dari sisi desainnya yang diperhalus dan disesuaikan dengan zaman. Selain itu, fitur-fitur yang sudah hadir pada Android sebelumnya ditingkatkan.
Inovasi kurang terasa pada versi ini. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau graphic designermenyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa mengurangi kualitas.
12. Android 6.0 Marshmallow (2015)
Menu aplikasi pada Android Marshmallow benar-benar dibuat baru. Desainnya membuat pengguna merasa naik kelas dari versi sebelumnya karena lebih dinamis.
Selain itu, ada juga fitur memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap aplikasi. Rentan waktu pengecekannya bisa disetel dari tiga jam yang lalu hingga 24 jam sebelumnya.
Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada panggilan, media, dan alarm.
Keamanan juga mendapat peningkatan pada versi ini. Google memungkinkan vendor menyematkan sensor pemindai sidik jari karena sudah didukung Marshmallow.
13. Android 7.0 Nougat (2016)
Pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran Google Assistant yang menggantikan Google Now. Asisten digital tersebut lebih bisa diandalkan untuk menjalankan pelbagai fungsi.
Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan. Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality terbaru Google.
Sumber : Tekno.kompas.com